Tidak dapat aku lupakan,
saat-saat manis bersamamu,
mendengar senandung suaramu,
menatap wajahmu yang ayu.
Lalu kisah ini ku jadikan puisi,
puisi bahagia antara aku dan dirimu.
Bahagiamu terukir senyuman,
bahagiaku melihat senyumanmu.
Namun setiap puisi ada pangkalnya,
yang mula pasti berakhir.
Sampai disini lembaran persahabatan ini,
kita buka lembaran yang baru.
Wahai pujaan, wahai Nur Izyan Razalee,
Sudikah kau menjadi kekasih ku?
-Zulkifli.H
just when i thought he was already perfect enough.
``Mat Jenin
No comments:
Post a Comment